Peneliti Kaget, Hewan yang Dikira Punah Muncul Kembali di Papua

Kalcer 04 Desember 2023 • 15:25

Editor: Lulu Azizah

cover
Expedition Cyclops

Baru-baru ini, ada sebuah penemuan yang bikin para peneliti kaget guys. Bayangin aja, hewan yang dikira sudah punah eh muncul kembali di Pegunungan Cyclops, Sentani, Kabupaten Jayapura. Wohoooo!

Hewan yang masih masuk ke dalam spesies mamalia ini bernama Ekidna dan terakhir terlihat kemunculannya itu 60 tahun lalu. Eh siapa sangka, di penghujung tahun 2023 ini hewan tersebut terlihat kembali guys di hutan Papua. 

Seperti apa bentuknya? 

Konon, bentuk Ekidna ini disebut-sebut mirip seperti landak, trenggiling, atau tikus tanah karena memiliki moncong yang panjang. Ekidna diambil dari nama makhluk mitologi Yunani, yakni makhluk setengah wanita dan setengah ular yang dikenal pemalu dan penghuni liang di malam hari sehingga sulit ditemukan.

nationalgeographic

Ekidna dijuluki sebagai “hewan aneh” karena termasuk jenis mamalia, tapi bertelur (monotrema). Tapi, saat telurnya menetas, sang induk akan menyusui anaknya seperti mamalia biasa. 

Bagi masyarakat di Papua, terutama mereka yang tinggal lereng-lereng bukit di Cagar Alam Pegunungan Cyclops, hewan kecil ini disebut dengan nama babi duri.

Dilansir dari Mongabay, keberadaan Ekidna ini dianggap unik, misterius, bahkan terancam sudah punah. Bagi masyarakat di Desa Ormu Wari, di kaki Pegunungan Cyclops, Ekidna nggak hanya sekedar satwa biasa, tapi juga dianggap sebagai hewan keramat di hutan dan dihormati layaknya raja. 


Kembali terlihat oleh ilmuwan dari Oxford

Expedition Cyclops

Dilansir dari CNBC Indonesia, hewan yang dianggap keramat ini  ditemukan oleh ilmuwan Universitas Oxford saat hari terakhir ekspedisi selama empat minggu. Mereka berhasil menemukan Ekidna dengan kamera jejak. 

Sosok yang pertama melihat kembali hewan ini adalah seorang ahli biologi James Kempton. Beliau berhasil merekam makhluk kecil tersebut berjalan lewat semak-semak di hutan. 

Kemudian, rekaman itu dilihat  James bersama-sama dengan kolaborator dari kelompok Indonesia YAPPENDA. Dia mengaku bahagia banget bisa menemukan Ekidna.

"Ada rasa euforia yang luar biasa, dan juga rasa lega setelah sekian lama berada di lapangan tanpa imbalan apa pun hingga hari terakhir," kata James Kempton, dilansir dari CBC. 

Para ilmuwan ini tentu aja happy banget karena butuh perjuangan besar untuk melakukan penelitian di hutan Papua. Bayangin aja guys, saat penelitian mereka terkena gempa bumi, malaria, hingga lintah yang menempel di bola mata. 

 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.
 

Why don't you check this?