Akhir-akhir ini, negara Prancis lagi chaos dan tegang banget nih guys. Penyebabnya karena buntut penembakan remaja 17 tahun bernama Nahel Merzouk oleh polisi di Paris yang terjadi pada Selasa (27/6/2023).
Semua berawal dari Nahel yang mengemudikan mobil kemudian melanggar lalu lintas. Polisi yang melihat pun langsung mengejarnya dan memintanya untuk berhenti.
Saat ditangkap, katanya Nahel sulit diajak bekerja sama hingga akhirnya polisi pun menembak Nahel tepat di dadanya. Pemuda 17 tahun asal Nanterre itu seketika langsung meninggal di tempat guys.
Baca juga: 5 Rekomendasi Hotel Murah di Jakarta, Bisa Netflix dan Gak Ngabisin Gaji
BBC World
Akibat kejadian ini, amarah warga Prancis langsung bergejolak hingga terjadi kerusuhan dan demo di beberapa titik di Ibu Kota Paris.
Awalnya, massa hanya melakukan demo seperti biasa kayak berorasi, blokade jalan, dan membentangkan bendera serta spanduk berisi kalimat protes.
Berselang 1-2 hari, unjuk rasa itu berubah menjadi kerusuhan besar. Demo yang awalnya sebagai unjul solidaritas, eh seketika berubah jadi kericuhan guys. Bahkan, massa sampai merusak dan menjarah beberapa toko. Rumah Walikota pun juga ikut dibakar guys. Kabarnya, ada sekitar 2.500 toko yang dijarah dan dibakar.
Warga bentrok dengan polisi
AP
Untuk meredam amarah massa, pemerintah setempat langsung mengerahkan 4.500 personel polisi ke beberapa titik. Lewat akun Twitter pribadinya, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menyampaikan 200 polisi anti huru hara akan dikerahkan di kota pelabuhan Marseille.
Sayangnya, massa udah terlanjur menyebar luas ke jalan-jalan besar kota dan jalan kecil, hingga bentrok dengan polisi.
Akibat situasi panas ini, Presiden Prancis Emanuel Macron sampai menunda kunjungannya ke Kantor Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier. Presiden Macron dijadwalkan terbang ke Jerman pada Minggu malam untuk berkunjung ke Berlin dan dua kota Jerman lainnya.
"Mengingat situasi keamanan internal, Presiden (Macron) mengatakan dia ingin tinggal di Prancis selama beberapa hari mendatang," pernyataan Kantor Macron.
Baca juga: Meme Lucu Plesetan ‘Dengkul Geter’ versi Netizen Indonesia
Reuters
Kementerian dalam negeri juga mengatakan akan mengirim unit CRS yang terdiri dari sekitar 60 polisi khusus menangani kerusuhan di perkotaan.
Menurut laporan BFMTV mengutip sumber polisi, ada empat petugas di wilayah Rhône ditembak oleh warga yang membawa senapan dan mengalami luka ringan.
"Kami telah melewati batas. Kami belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya di sini dan ini sangat memprihatinkan," kata seorang anggota polisi wilayah Rhône seperti dikutip BFMTV.
Iyap, jadi itulah guys penyebab kerusuhan yang terjadi di Prancis. Kita doakan aja semoga warga Indonesia yang tinggal disana aman dan selamat ya!
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.
