Kata orang, semakin lama durasi berpacaran, semakin lama juga dia bakal move on kalo tiba-tiba putus di jalan. Ternyata perasaan gagal move on ini memang valid dan nggak main-main ya, guys.
Faktanya, melupakan orang yang udah lama ada di hidup kita memang nggak semudah itu. Dan kalo dilihat dari perspektif ekonomi, proses gagal move on ini ada penjelasannya dari ekonom dan mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri.
Baca juga: Overthinking Session: Kenapa Orang Pacaran Bisa Putus?
Instagram/@chatibbasri
Kata Pak Chatib Basri, teori ekonomi sebetulnya nggak cuma membahas masalah keuangan kayak untung-rugi, biaya, dan investasi. Sejak beberapa puluh tahun yang lalu, beberapa ekonom kayak Gary Becker, Richard H. Thaler, Steven D. Levitt, mencoba membahas perilaku manusia dari perspektif ekonomi. Salah satunya soal gagal move on.
Kira-kira, inilah alasan orang bisa gagal move on kalo dipandang dari sisi ekonomi:
Pacaran adalah Investasi
Selayaknya investasi, ada biaya dan pengorbanan yang dikeluarkan di dalam hubungan. Misalnya pengorbanan waktu, pengorbanan perasaan atau mungkin juga pengorbanan uang.
Jadi, investasi di sini nggak soal uang semata ya. Ketika lo menjalin hubungan yang serius, udah pasti banget lo bakal menginvestasikan perasaan lo di hati orang itu. Semakin lama hubungan, semakin banyak juga perasaan yang lo “titipkan”.
Baca juga: Punya Ayang Pasif-Agresif? Chill… Gini Cara Menghadapi Doi
Tenor
Sunk Cost dalam Pacaran
Masalahnya, biaya yang udah dikeluarkan ini (cinta, biaya dan waktu) nggak bisa ditarik lagi atau not recoverable seandainya lo berdua putus. Itulah yang di dalam teori ekonomi dikenal dengan nama sunk cost.
Semakin besar sunk cost, maka semakin tinggi hambatan untuk keluar (barrier to exit). Ada rasa penyesalan, amarah, sedih, kekecewaan soal sunk cost yang udah besar ini.
Semakin Lama Pacaran, Semakin Besar Biaya yang Dikeluarkan
Menurut Pak Chatib Basri, fenomena inilah yang menjelaskan kenapa orang bisa gagal move on. Inilah jawaban mengapa pacaran yang udah memakan waktu lama makin susah dilupain.
Tenor
“Begitu banyak investasi yang sudah dilakukan, begitu banyak pengorbanan yang sudah dilakukan. Sunk cost-nya jadi sangat besar sehingga sangat sulit bagi seseorang untuk memutuskan hubungan pacaran,” kata Pak Chatib Basri.
Sementara pacaran tanpa sunk cost akan menimbulkan fenomena persaingan bebas. Artinya, seseorang dapat keluar masuk sesuka hati.
Baca juga: Cara Menghindari Perang Dunia sama Pacar Posesif
"Dalam situasi seperti ini, volatilitas hubungan akan menjadi sangat tajam, di mana nilai dari hubungan yang dicerminkan melalui harga yang terbentuk dari demand dan supply pacaran akan cenderung berfluktuatif seperti dalam pasar persaingan," ujar Pak Chatib dilansir kumparan.
Setelah baca ini, gue mau nanya ke orang-orang yang lagi terjebak toxic relationship. Apakah gara-gara ini lo nggak bisa keluar dari hubungan lo yang sekarang? Apakah karena udah terlalu banyak sunk cost yang dikeluarkan, lo jadi merasa sulit buat memutuskan?
Dear Besti, kamu itu berharga. Take your time, love yourself, dan gue berharap lo bisa mencari solusinya. Konsultasi ke ahli, ya!