Lo tau kan, sejak pandemi COVID-19 mereda dan orang-orang balik lagi kerja kantoran, Stasiun Manggarai kembali jadi “lautan manusia”. Banyaknya orang lalu-lalang sampe bikin netizen menyematkan pejuang transit ini sebagai manusia paling kuat di bumi.
Bahkan ada yang bilang kalo udah di Stasiun Manggarai, udah nggak ada lagi tuh namanya hubungan pertemanan. Sahabat sih sahabat, tapi kalo udah urusan transit di Manggarai, kita mesti bertahan hidup sendiri-sendiri.
Manajer Humas Kereta Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan bilang penumpukan penumpang biasanya terjadi sekitar pukul 06.00-08.30 WIB, serta 16.00-18.30 WIB di sore hari.
"Justru waktu peak hour pagi, headway per 5 menit untuk lintas Bogor-Jakarta, 7-15 menit lintas Bekasi/Cikarang," ujarnya dilansir kumparan.
Kenapa sih Stasiun Manggarai Bisa Rame Banget?
Manggarai jadi tempat bertemunya pemberhentian rute Bekasi, Depok, Bogor, dan berbagai penjuru. Semua penumpang dari berbagai rute menumpuk di stasiun ini untuk berhenti, transit, pindah ke jalur lain hingga naik KA Bandara.
Apalagi, Stasiun Manggarai rencananya bakal jadi stasiun sentral di Jakarta karena lokasinya yang strategis. Tahun 2023 ini, Stasiun Manggarai ditargetkan bisa menjadi stasiun hub untuk tujuh persimpangan jalur kereta api.
Pembangunan Stasiun Manggarai masih 60% untuk pembangunan di sisi timur. Kalau udah 100%, diharapkan Stasiun Manggarai nggak terlalu rame. Nantinya Stasiun Manggarai bakal punya 18 jalur aktif untuk pelayanan kereta api jarak jauh, KRL Jabodetabek, dan KA Bandara dalam satu gedung.
Stasiun Manggarai juga akan dilengkapi 14 lift dan 14 eskalator. Tak hanya itu, Stasiun Manggarai juga bakal terintegrasi dengan LRT, Transjakarta, dan transportasi umum lainnya.
Susah Sedikit, Enak Kemudian
Makanya, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno bilang kepadatan di Stasiun Manggarai karena proses pembangunan belum selesai. Kalau udah rampung semua, akan ada penambahan rel dan KRL. Kepadatan pun terurai.
"Kalau sudah selesai akan dibuka lagi relnya, makin lebar, makin lebar. Iya penambahan rel dan ruang di lantai dua sehingga nanti di bawah itu akan semakin lebar," jelasnya dikutip dari Kompas.com.
Meski begitu, Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian MTI, Aditya Dwi Laksana, bilang kalo kepadatan penumpang di Stasiun Manggarai nggak bisa diabaikan begitu aja. Perlu ada obrolan bersama para stakeholders untuk cari solusi sampe Stasiun Manggarai betul-betul siap beroperasi penuh.
Infrastruktur yang ada saat ini belum bisa mengakomodasi volume kepadatan penumpang. Mulai dari perlunya perluasan peron hingga penambahan tangga manual agar nggak ada bottleneck.
