Dibandingkan rokok konvensional, kebanyakan anak muda saat ini lebih memilih menggunakan rokok elektrik atau dikenal juga dengan sebutan vape. Akibatnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak pemerintah di seluruh negara untuk melarang penggunaan vape dengan aneka rasa.
Loh?? Loh?
Gimana??
Baca juga: 5 Tempat Bermain Buat Orang Dewasa, Biar Inner Child Meronta-ronta
Jadi gini guys, WHO minta semua negara yang ada di dunia untuk memperlakukan vape layaknya rokok konvensional (tembakau).
Sebab, penggunaan vape yang marak pada generasi muda ini ditakutkan akan mendorong perusahaan tembakau besar untuk beralih memproduksi rokok elektrik sebagai alternatif rokok konvensional.
Dilansir dari Reuters, WHO menyebutkan sudah ada 34 negara yang melarang penggunaan vape sejak Juli 2023. Negara-negara tersebut diantaranya adalah Brazil, India, Thailand, dan Iran.
Tapi… tapi… masih banyak negara yang menerapkan aturan ini. Bahkan, ada banyak kasus rokok elektrik masih tersedia di pasar gelap.
Bukannya rokok elektrik lebih sehat?
Halodoc
Meskipun sejumlah peneliti, aktivitis, dan pemerintah di beberapa negara mengatakan bahwa rokok elektrik atau vape adalah alternatif yang lebih sehat daripada rokok konvensional.
Tapi, baru-baru ini WHO memberikan pernyataan sebaliknya guys. WHO mengatakan semua negara harus mengambil langkah tegas untuk mengendalikan peredaran vape.
WHO mengatakan nggak ada cukup bukti yang kuat kalo vape bisa membantu perokok untuk berhenti merokok. Justru, penelitian menunjukkan kalo vape berbahaya bagi kesehatan dan bisa mendorong orang-orang yang tadinya non-perokok jadi kecanduan nikotin, terutama anak-anak dan remaja.
Iklan yang agresif juga jadi salah satu faktor utama mengapa banyak anak berusia 13-15 tahun yang menggunakan vape dibandingkan orang dewasa di seluruh wilayah WHO.
Baca juga: Quiz: Cek Personality Lo, Black Cat atau Golden Retriever Person?
healthline
"Anak-anak diajak dan dijebak pada usia dini untuk menggunakan rokok elektrik dan mungkin kecanduan nikotin," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, dikutip dari Reuters.
Demi menyelamatkan generasi muda di masa depan, WHO mendesak semua negara untuk melakukan perubahan terhadap aturan vape seperti larangan penggunaan varian rasa pada vape, pajak yang tinggi, hingga larangan penggunaan vape di ruang publik.
Karena WHO nggak punya kewenangan untuk menerapkan aturan vape di setiap negara, tapi organisasi tersebut hanya bisa memberikan panduan yang bisa diterapkan secara sukarela.
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.