Minum kopi sudah jadi kebutuhan hampir sebagian besar orang setiap harinya. Ibaratnya, kalo enggak ngopi ngerasa ada yang kurang gitu. Tapi, yang jadi permasalahan adalah beli kopi di luar tiap hari itu bisa bikin pengeluaran jadi boncos. Terus, gimana caranya tetap bisa ngopi tapi bisa tetap kaya raya? Simak artikel ini!
Zaman dulu, masyarakat dunia belum banyak yang ngopi di kedai atau cafe. Barulah saat Starbucks berdiri pada tahun 1971, terjadi perubahan budaya minum kopi. Ngopi jadi kegiatan yang harus dilakukan di luar rumah sambil ketemu dan ngobrol dengan teman atau rekan kerja.
Budaya ini terus hadir sampai sekarang dan banyak anak-anak muda saat ini lebih suka ngopi di luar sambil nongkrong atau sekedar WFC. Budaya ini juga dibarengi dengan masifnya pembukaan kedai kopi atau cafe dimana-mana.
Situs Statista mencatat ada sekitar 2.331 kedai kopi di seluruh Indonesia pada 2020 dan jumlahnya terus bertambah seiring berjalannya waktu. Saat ini, hampir semua generasi baik dari pekerja, mahasiswa, hingga pelajar rutin membeli kopi, mulai dari harga yang paling murah Rp15 ribu.
Bener gak sih beli kopi tiap hari bikin susah kaya?
Menurut pakar finansial David Bach, kebiasaan membeli kopi membuat waktu seseorang jadi kaya raya bisa makin lama. Membeli kopi adalah pengeluaran kecil yang sering dilakukan orang, dikutip dari CNBC International.
Masalahnya, kebanyakan orang sering kali enggak sadar kalo uang kecil yang dikeluarkan setiap hari untuk beli kopi bisa memberikan hasil besar jika digunakan untuk hal yang lain.
Misalnya, jika uang tersebut dialihkan untuk hal-hal yang produktif, maka uang tersebut bisa membuat pundi-pundi kekayaan lo bertambah. Kebiasaan ini kerap disebut “The Latte Factor”.
Seorang financial advisor bernama Suze Orman, juga menyebutkan kalo membeli kopi di kafe adalah upaya pemborosan, terutama di kalangan anak muda.
Cara agar bisa tetap kopi dan jadi kaya raya
Lo pasti penasaran kan, terus gimana caranya agar bisa tetap kopi dan jadi kaya raya? Well, ada solusinya nih guys. Menurut Amanda Mull dari The Atlantic, membeli kopi di cafe itu gapapa asalkan pengeluarannya selalu lo catat guys. Dengan begitu, bisa menjadi bahan evaluasi sebagai bentuk kesadaran diri.
Tapi yang paling penting adalah membeli kopi setiap hari harus disertai dengan kemampuan finansial yang sepadan. Maksudnya, jangan sampai lo berhutang atau menunda kewajiban pembayaran lainnya hanya untuk membeli segelas kopi.
Dan yang terpenting, pembelian kopi setiap harinya harus disertai dengan kemampuan yang sepadan. Maksudnya, jangan sampai berhutang atau menunda kewajiban pembayaran hanya untuk secangkir kopi.
Penulis buku I Will Teach You to be Rich, Ramit Sethi, mengatakan kalo rajin 'ngopi cantik' di cafe memang bisa membuat orang menjadi lebih boros, tapi itu bukan faktor utama penghambat lo menjadi kaya raya.
Daripada berfokus pada kopi, Sethi lebih menyarankan lo untuk memikirkan berapa jumlah uang lo yang investasikan setiap bulannya.
Salah satu kesalahpahaman terbesar banyak orang tentang menjadi kaya adalah memperlakukan uang sebagai benda yang harus dilindungi dan ditabung. Padahal, tindakan yang tepat adalah menjadikan uang hanya sebagai alat untuk mendapatkan penghasilan yang berkali lipat lagi.
Jadi, membeli kopi di cafe itu sah sah aja asalkan dibarengi dengan kebiasaan menabung dan berinvestasi, sehingga lo tetap berada di jalur keuangan jangka panjang.
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.
