Kontroversi Vlogger Nas Daily: Sebut Bali Rumah untuk White People & Pulau Paling Putih di Asia

People 09 Februari 2023 • 16:26

Editor: Kuy

cover
Facebook Nas Daily

Ada yang bikin ketubiran baru nih~~~

Jadi ada salah satu vlogger terkenal namanya Nas Daily dan dia sekarang lagi ada di Bali. Nah, di video terbarunya, Nas Daily dikritik banyak orang khususnya netizen Indonesia karena narasinya memicu kontroversi. 

Nas Daily bilang kalo Bali itu adalah pulau paling 'putih' di Asia alias The Whitest Island in Asia. Soalnya banyak turis asing yang sering ke Bali dan merasa kalo Bali adalah "rumah" mereka. 

"She is white. He is white. And they are white. This is the whitest village in all of Asia. (Dia berkulit) putih. Dia putih. Semuanya putih. Inilah desa paling putih di Asia)," ujar Nas Daily dalam kontennya. 

"Ke mana pun kamu pergi, akan ada banyak orang berkulit putih. Ini adalah sebuah pulau yang mencuri perhatian dunia barat," imbuh pria bernama asli Nuseir Hussein ini.

Nas Daily

Alasan Bali Jadi "Rumah" White People

Ada 4 alasan menurut Nas Daily kenapa Bali jadi destinasi favorit wisatawan mancanegara. Pertama, Bali punya keindahan alam yang keren, ada sawah dan banyak penghijauan. Kedua, Hospitality alias keramahtamahan orang-orang Bali yang patut diacungi jempol.

Ketiga, harga atau cost untuk stay di Bali sangat terjangkau, mulai dari makanan hingga penginapan. Terakhir, banyak turis yang suka ke Bali karena transportasi utama di sana adalah skuter alias sepeda motor, bukan kereta atau bus.

"Semua di sini sangat terjangkau, at least untuk para turis berkulit putih," ujar Nas.

Meskipun begitu, banyak netizen yang menilai konten Nas Daily ini rasialis karena mengkategorikan orang berdasarkan warna kulit. 

Nas Daily

Ni Luh Djelantik Buka Suara

Video ini mendapat perhatian dari aktivis Bali, politikus dan desainer Ni Luh Djelatik. Ni Luh mengapresiasi pujian Nas Daily tentang Bali, tapi Ni Luh Djelantik juga mengingatkan bahwa ada peraturan yang tidak boleh diabaikan oleh para turis.

Ni Luh bilang ada banyak kasus turis di Bali yang mengganggu ketenteraman, seperti kegiatan ilegal, kerja tanpa visa, perkelahian hingga kecerobohan di jalan.

Menurut Ni Luh, banyak turis yang menganggap Bali sebagai tempat bebas untuk membuat para wisatawan tinggal lebih lama, bekerja, bahkan menjalankan bisnis tanpa izin kerja.

"Itu adalah kenyataan. Inilah saatnya saya harus turun tangan. Untuk mendidik & memberi tahu para turis itu tentang hukum & aturan negara kita," kata Ni Luh Djelantik merespons video Nas Daily.

Hormati Aturan di Bali

Kata Ni Luh, warga Bali bakal memperlakukan turis dan sesama warga secara baik dan ramah. Maka dari itu, para turis diminta untuk menghormati sesama, khususnya aturan yang diterapkan warga Bali. 

"Bagi mereka yang menganggap Bali sebagai tempat yang memberi mereka rumah kemudian membuat mereka berpikir dapat melakukan hal-hal tidak bermoral yang merendahkan budaya & tradisi kita, di atas pemikiran bahwa mereka layak mencari nafkah di sini, maka aturan harus berlaku," ujar Ni Luh. 

"Jika turis melanggar hukum itu; itu adalah tugas saya bersama dengan otoritas lokal, imigrasi & penegak hukum untuk menginformasikan & mengambil tindakan berdasarkan peraturan yang mereka langgar. Deportasi & bahkan hukuman penjara berlaku untuk pelanggar hukum tersebut," sambungnya.

Nas Daily

Nas Daily Sempat Tidak Diizinkan Masuk Indonesia

Nas Daily adalah vlogger keturunan Palestina dan warga negara Israel. Nama aslinya adalah Nuseir Yassin. Pada tahun 2018, Nas Daily sempat ditolak masuk ke Indonesia karena memegang paspor Israel.

Fyi dilansir kumparan, Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik. Sehingga sulit untuk saling kunjung warga kedua negara. 

Sub Koordinator Humas Ditjen Imigrasi, Achmad Nur Saleh, memastikan Nas masuk ke Indonesia secara sah. Sebab, ia memegang kewarganegaraan lain selain Israel.

"Yang bersangkutan RI dengan paspor negara Federasi Saint Kitts dan Nevis," ungkap Achmad saat dikonfirmasi kumparan. 

Federasi Saint Kitts dan Nevis adalah negara federasi dua pulau yang terletak di Kepulauan Leeward, Karibia. 

"Pada saat tahun 2018 di mana yang bersangkutan mengajukan permohonan visa RI, benar bahwa permohonannya ditolak karena ada dokumen yang diajukan tidak sesuai dengan tujuan kegiatan yang bersangkutan di RI," kata Achmad.

"Penolakan permohonan visa tersebut hasil rapat dari Tim Koordinasi Penilai Visa yang beranggotakan kementerian dan lembaga," sambung Achmad.

Why don't you check this?