Anak muda jaman now pasti kenal dong sama Pandawara Group? Itu loh yang suka bikin konten bersih-bersih sungai dan pantai yang kotor. Well, kali ini niat baik mereka enggak disambut baik nih guys. Pandawara diancam dituntut oleh karang taruna dan kades setempat usai sebut Cibutun Sukabumi Pantai terkotor.
Waduuuu~
Semua berawal dari video yang diunggah oleh Pandawara Group di akun instagram resmi mereka @pandawaragroup. Postingan video tersebut memperlihatkan kondisi Pantai Cibutun yang dipenuhi banyak sampah.
Postingan video ini mendadak viral di media sosial Pandawara Group menobatkan Cibutun sebagai pantai terkotor ke-4 di Indonesia.
instagram/@pandawaragroup
Postingan yang dibanjiri komentar mencapai 4.992 itu berisi ajakan kepada masyarakat untuk bergabung dalam kegiatan pembersihan pantai selama dua hari, yakni pada 6 - 7 Oktober 2023. Oh iya, ajakan ini terbuka bagi semua warga Sukabumi yang peduli terhadap lingkungan.
Sontak, postingan video tersebut langsung menuai protes dari Karang Taruna Simpenan. Mereka mengancam akan melayangkan somasi kepada Pandawara Group dan tak segan untuk menempuh jalur hukum jika enggak ada klarifikasi dari Pandawara Group.
Loh loh, kenapa marah?
Jadi gini guys, Karang Taruna Kecamatan Simpenan merasa dirugikan karna enggak adanya komunikasi sebelumnya terkait dengan situasi ini. Mereka juga mempertanyakan klaim Pantai Cibutun terkotor nomor 4 di Indonesia ini didasarkan pada bukti apa dan penelitian apa.
"Kami sangat menyayangkan tidak ada komunikasi terlebih dahulu karena ada tulisan bahwasannya pantai cibutung itu adalah pantai terkotor keempat di Indonesia dan kita pun sedang mempertanyakan apakah itu berdasarkan bukti-bukti yang ada, hasil observasi atau penelitian," kata Deris Alfauzi, Ketua Karang Taruna Simpenan.
Karang Taruna Kecamatan Simpenan juga mengungkapkan kalo mereka sebelumnya memang memiliki rencana untuk melakukan kegiatan bersih-bersih pantai dan sungai.
instagram/@pandawaragroup
Rencananya, kegiatan ini akan dilakukan berbarengan dengan peringatan momentum Sumpah Pemuda sebagai bentuk komitmen mereka dalam menjaga kebersihan dan keindahan pantai di wilayah tersebut.
"Sebetulnya dalam waktu dekat kita sudah menyusun kegiatan. ada kegiatan bersih-bersih pantai, sungai itu yang sudah kita diagendakan pas momentum Sumpah Pemuda," tambah Deris Alfauzi.
Selain mendapat respon yang kurang baik dari Karang Taruna Simpenan, aksi bersih-bersih Pandawara Group di Pantai Cibitun juga ditolak oleh Muhtar selaku Kepala Desa (Kades) Sangrawayang.
Beliau enggak mengizinkan aktivitas bersih-bersih sampah di wilayahnya. Menurutnya, pihak pemerintah seolah enggak dilibatkan dalam inisiasi bersih-bersih tersebut
"Kalau dari saya, kalau transparan terbuka dari pemerintah itu silahkan. Kalau seperti yang kemarin yang dimusyawarahkan di desa itu saya enggak mengizinkan saya mah," kata Muhtar.
Muhtar menegaskan kalo seharusnya pihak Pandawara Group melibatkan masyarakat yang berpartisipasi sebelum memviralkan konten tersebut.
Mengenai permasalahan ini Deris Alfauzi, KNPI dan Karang Taruna, bersama dengan organisasi masyarakat lainnya, sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dia berharap ada klarifikasi dari pihak yang membuat konten tersebut.
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.
