Sekarang di tahun 2023, jumlah penduduk di dunia udah mencapai 8 miliar orang. Ini kata World Meter di tanggal 15 November 2022, ya. Terus tahun 2050, kebayang gak lo ada berapa jumlahnya?
Kalo prediksinya World Meter sih, bisa mencapai 10 miliar orang di tahun 2058. Tapi kalo kata studi, cuma 8,5 miliar kok. Studi ini melaporkan, kalo masyarakat global melakukan “Lompatan Raksasa: dalam hal investasi pembangunan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, populasi dunia bisa mencapai sekitar 8,5 miliar orang di tahun 2050.
Proyek ini disusun sama para ilmuwan dari inisiatif Earth4All buat Global Challenges Foundation. Earth4All menggambarkan dirinya sebagai inisiatif internasional yang ditujukan buat mempercepat perubahan sistem yang sangat dibutuhkan untuk mempromosikan masa depan yang adil di planet yang terbatas ini
Baca juga: Studi di AS: Rata-rata Orang Bohong 4 Kali Sehari
Penulis studi ini pake model dinamika dengan dua skenario yang beda. Skenario pertama namanya Too Little Too Late, di mana penulis mensyaratkan planet ini terus berkembang secara ekonomi dengan cara yang sama selama 50 tahun terakhir. Terus, para peneliti memperkirakan populasi global bisa mencapai puncaknya sekitar 8,6 miliar pada tahun 2050 sebelum menurun menjadi tujuh miliar pada tahun 2100.
Sedangkan skenario kedua disebut Giant Leap. Menurut rangkaian peristiwa kemungkinan terjadi, populasi dunia akan mencapai puncaknya sekitar 8,5 miliar orang pada tahun 2040, sebelum turun jadi sekitar 6 miliar di akhir abad ini. Versi peristiwa ini juga akan mengarah ke berakhirnya kemiskinan ekstrem dalam satu generasi di tahun 2060).
“Kami tahu perkembangan ekonomi yang pesat di negara-negara berpenghasilan rendah berdampak besar pada tingkat kesuburan. Tingkat kesuburan turun karena anak perempuan mendapatkan akses ke pendidikan dan perempuan diberdayakan secara ekonomi dan memiliki akses ke perawatan kesehatan yang lebih baik,” kata Per Espen Stoknes, pemimpin proyek Earth4All dan direktur Pusat Keberlanjutan di Sekolah Bisnis Norwegia.
Populasi dunia akan memuncak 'lebih cepat’
Analisis di studi ini yang dilakukan mencakup sepuluh wilayah dunia termasuk Afrika Sub-Sahara, Cina, dan Amerika Serikat. Banyak negara dan wilayah yang saat ini mengalami pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, termasuk negara-negara tertentu di Afrika kayak Angola, Niger, Republik Demokratik Kongo dan Nigeria, dan Asia, misalnya Afghanistan.
“Kalo kita menganggap negara-negara ini mengadopsi kebijakan yang berhasil buat pembangunan ekonomi, maka kita bisa memperkirakan populasi akan mencapai puncaknya lebih cepat,” lanjut Prof. Callegari.
Menurut proyeksi demografi studi, ada kemungkinan buat setiap orang buat menghindari kemiskinan ekstrem dan nikmatin hidup yang baik dengan akses makanan, tempat berlindung, energi, dan sumber daya lainnya.
Source article: StudyFinds
Baca juga: Studi di Swedia: Tidur Sambil Mendengkur Tanda Kecerdasan?
