You’re Not Alone: Penjelasan Ilmiah Lo Merasakan Kehadiran Seseorang Pas Lagi Sendirian

Sci & Tech 20 April 2023 • 09:00

Editor: Inggita Widia

cover
Freepik.com

Lo pernah gak sih lagi sendirian di rumah tapi ngerasa ada kehadiran seseorang? Kayak tiba-tiba ada yang ngeliatin gitu, padahal gak ada siapa-siapa.

Ternyata, banyak orang yang sering ngalamin hal ini. Bahkan ada peneliti yang mempelajari pengalaman ini pake model ilmiah dari pikiran, tubuh, hubungan antara pikiran dan tubuh.

Salah satu studi terbesar tentang topik ini udah dilakukan sejak tahun 1894. Society for Psychical Research (SPR) menerbitkan Sensus Halusinasi, survei ini melibatkan 17.000 orang dari Inggris, AS, dan Eropa. 

Survei ini bertujuan buat memahami seberapa umum orang-orang ngalamin hal-hal semacam ini. SPR nyimpulin kalo 1 dari setiap 43 orang pernah ngerasain ada kehadiran orang lain secara kebetulan padahal mereka lagi sendirian.

Di tahun 1886, perdana menteri Inggris, William Gladstone dan penyari Alfred tergabung dalam SPR, mereka menerbitkan Phantasms of the Living. Phantasms of the Living adalah buku yang menceritakan 701 cerita tentang telepati, firasat, dan fenomena tidak biasa lainnya. 

Pada saat itu, semua fenomena ini dianggap hanya sebuah fantasi, dan fantasi dikritik karena gak ilmiah.

Baca juga: Studi Memprediksi Jumlah Penduduk Dunia Tahun 2050 Mencapai 8.5 Miliar Orang

 

Merasakan kehadiran seseorang ada kaitannya dengan mimpi

merasakan kehadiran seseorang

Banyak akun yang dikumpulin SPR terdengar kayak hypnagogia, yaitu pengalaman halusinasi yang terjadi di batas tidur. Telah dikemukakan bahwa beberapa pengalaman religius yang dicatat pada abad ke-19 memiliki dasar hypnagogia.

Nah, Kehadiran ada hubungan kuat dengan kelumpuhan tidur, hal ini dialami sama sekitar 7% orang dewasa seenggaknya sekali seumur hidup. Dalam kelumpuhan tidur, otot kita tetap membeku, tapi pikiran kita aktif dan terjaga. Studi mengatakan kalo lebih dari 50% orang dengan laporan kelumpuhan tidur ngerasa ada kehadiran orang lain disekitar mereka.

Tapi, pertanyaannya adalah kenapa kelumpuhan bikin kita ngerasa ada kehadiran orang lain? 

Beberapa peneliti fokus sama karakteristik ngebangun situasi yang enggak biasa. Kebanyakan orang anggap kelumpuhan tidur adalah hal yang menakutkan. Di tahun 2007, peneliti tidur J. Allen Cheyne dan Todd Girard berpendapat kalo jika kita bangun dalam keadaan lumpuh dan rentan, insting kita akan buat kita merasa terancam. Jika kita mangsa, pasti ada predator. 

Siapa mangsanya? Kita. Siapa predatornya? Sesuatu yang kita anggap ada disekitar kita. 

Penelitian selama 25 tahun terakhir menunjukkan kalo kehadiran seseorang bukan cuma bagian dari hypnagogic, tapi juga dilaporin dalam penyakit  parkinson, psikosis, pengalaman mendekati kematian, dan berduka.

 

Koneksi pikiran-tubuh

merasakan kehadiran seseorang

Dari studi kasus neurologis dan eksperimen stimulasi otak, merasakan kehadiran bisa dipicu sama isyarat tubuh.  Misalnya, di tahun 2006 ahli saraf Shahar Arzy dan temannya bisa menciptakan "sosok bayangan" yang dialami sama seorang wanita yang otaknya distimulasi secara elektrik.

Serangkaian percobaan di tahun 2014 juga menunjukkan kalo ganggu harapan sensorik orang juga bisa nimbulin perasaan ada sosok orang lain. Cara kerja prosedur ini adalah mengelabui kita biar kita ngerasa seolah-olah kita nyentuh tangan sendiri.

Otak kita memahami sinkronisasi dengan menyimpulkan bahwa kita menghasilkan sensasi itu. Kemudian, ketika sinkronisasi itu terganggu, orang bisa tiba-tiba ngerasa kayak ada orang lain.

Source article: Neurosciencenews.com

Baca juga: Riset: 80% Jam Tidur Gen Z Berantakan, Anggap Begadang ‘Ritual’ Menuju Kedewasaan

Why don't you check this?