Supermarket milik keluarga istri pesepakbola Lionel Messi di Rosario, Argentina, diteror oleh kelompok bersenjata pada Kamis (2/3) dini hari. Dua pria berboncengan sepeda motor melepaskan tembakan 14 kali ke arah pintu dan jendela supermarket.
Dilansir Guardian, selain menembak Supermarket Unico, pelaku juga meninggalkan secarik kertas berisi ancaman yang bertuliskan: “Messi, kami menunggumu. Wali Kota Rosario, Javkin, juga pengedar narkoba, jadi dia tidak akan bisa melindungimu.”
Pablo Javkin adalah Wali Kota Rosario saat ini, kota terbesar di provinsi tengah Santa Fe, Argentina.
Photo/Agencies via China Daily
Keluarga istri Messi, Antonella Roccuzzo telah menjalankan bisnis supermarket di Rosario sejak 1980-an. Bisnis itu sekarang dimiliki oleh Jorge Roccuzzo, ayah mertua Messi. Toko yang diserang dini hari tadi sangat populer dan dikenali penduduk setempat.
“Hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Saya sedang menonton televisi ketika saya mendengar [suara tembakan]. Kami semua mendengarnya, semua tetangga di blok itu keluar untuk melihat apa yang terjadi,” kata Oscar, saksi yang tinggal di sebelah toko, dilansir Elpais.
Elpais
Tak Ada Korban
Tidak ada yang terluka dalam serangan itu. Demi keamanan dan penyelidikan, polisi juga menutup sementara operasional supermarket. Belum diketahui pasti alasan pelaku mengincar keluarga istri Lionel Messi.
Hingga kini, Messi belum mengomentari insiden tersebut. Pihak berwenang sedang meninjau rekaman kamera CCTV di sekitar supermarket untuk penyelidikan. Ini pertama kalinya mertua Messi menerima ancaman semacam ini.
ABC News
Dugaan Sementara
Celia Arena, menteri kehakiman provinsi Santa Fe, Rosario, menduga serangan ini dilakukan kelompok "mafia" untuk mengintimidasi masyarakat.
"Adanya serangan mafia yang dilakukan ke keluarga Roccuzzo sepertinya dilakukan agar insiden ini menjadi peristiwa global, tujuannya adalah untuk [memasang] teror pada masyarakat yang sedang melawan tindakan kriminal. Ini seperti terorisme," ungkapnya dilansir Metro.co.uk
Sebuah stasiun TV lokal mengeklaim serangan tersebut kemungkinan untuk memeras uang Messi.
