Bisa Gak Sih Memutus Rantai Generasi Sandwich?

Kalcer 16 Agustus 2023 • 07:00

Editor: Inggita Widia

cover
One Medical

Big hug buat para sandwich generation, hidup emang susah borsist. Buat bertahan hidup sendiri aja udah susah, ini ditambah lagi buat menghidupi keluarga. Sebenernya bisa gak sih berhenti jadi sandwich generation?

Sebelum bahas ke arah sana, gue mau FYI aja nih buat orang-orang yang enggak tau apa itu sandwich generation.

Jadi, sandwich generation adalah orang dewasa yang punya tanggung jawab buat ngerawat orang tua dan anak-anaknya. Jadi posisi dia ada di tengah-tengah tanggung jawab ini, kayak terjepit antara dua generasi.

Capek gak? Ya capek lah. 

Bayangin, lo harus ngerawat orang tua, lo juga harus ngurus anak-anak lo, dan disaat yang sama lo juga harus ngejaga diri lo biar tetep waras.

Baca juga: 10 Aturan Tidak Tertulis dalam Bersosialisasi biar Gak Jadi Akhlakless

 

Bisa gak sih berhenti jadi sandwich generation?

memutus rantai generasi sandwich

Hmm, kalo lo punya orang tua yang enggak menuntut rasa terima kasih anak ke orang tuanya, mungkin lo agak bisa bernapas lega sedikit. Atau, kalo lo salah satu orang yang childfree, lo juga bisa lega dikit lah.

Tapi kalo lo gak termasuk di dalam 2 kategori di atas, ya udah, hidup lo disenyumin aja sambil teriak “badjingannnnnn”.

Secara harfiah, lo gak akan bisa memutus sandwich generation, kecuali kalo orang tua lo dua-duanya udah meninggal. Tapi, secara praktis, lo bisa mengurangi dampak stres dari sandwich generation ini. Caranya gini…

1. Pembagian tanggung jawab

Lo bukan anak satu-satunya, kan? Lo bagi tanggung jawab sama kakak/adik lo buat merawat orang tua, beliin obat, makan, dan biaya sehari-hari. Kalo lo udah punya anak, lo juga otomatis punya suami/istri, lo juga bisa bagi tugas sama pasangan lo buat urus dan bayar biaya anak. Misalnya, lo yang beliin makan, susu, pampers, dll, sedangkan pasangan lo yang nyiapin biaya sekolah, biaya jajan, transport, dll.

2. Atur prioritas

Setiap hal pasti ada prioritasnya. Bukan prioritas subjektif kayak anak dulu atau orang tua dulu, tapi liat dari kebutuhannya. Siapa yang punya kebutuhan paling mendesak, maka mereka lah yang lo dahulukan.

3. Bantu bikin dana pensiun

Ini adalah hal yang bisa lo lakukan kalo orang tua lo masih kerja dan akan pensiun. Mereka mungkin berpikir, “ah ada anak ini, biar mereka balas budi ke gue,” nah sebelum mereka benar-benar pensiun. Lo harus membantu mereka bikin dana pensiun yang akan memudahkan lo membiayai mereka dikemudian hari. 

4. Koordinasi sama pasangan bikin tabungan anak

Punya anak itu mahal bro, biaya sekolah, biaya jajan, beli mainan, susu, pampers, biaya kuliah, dll. Sebelum lo punya anak, lo harus koordinasi dulu sama pasangan lo, anaknya mau di sekolahin dimana, nanti yang kasih uang jajan harian siapa, cara dia ke sekolah harus diantar-jemput atau gimana, dan semuanya harus lo siapin dananya bahkan sebelum anaknya ada.

5. Perhatiin kesejahteraan pribadi

“Gue kerja pagi-malam tapi gue sendiri gak ngerasain hasilnya,” nah ini nih yang bikin stres, lo juga perlu buat luangin waktu ngejaga kesehatan fisik dan mental lo. Kalo lonya aja udah gak waras, gimana lo bisa ngurusin keluarga lo? Buat jadi egois sedikitttttt aja enggak apa-apa kok.

But ingat ya, hal-hal di atas bukan buat benar-benar memutus sandwich generation. Tapi buat memperingan beban hidup lo.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Arti dari Bed Rotting, Kata Psikolog Bisa Memperburuk Depresi?

 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.

Why don't you check this?