Ritual Thudong: 32 Biksu Thailand Jalan Kaki ke Candi Borobudur untuk Peringati Waisak

Kalcer 12 Mei 2023 • 13:48

Editor: Inggita Widia

cover
iStock

Selamat Hari Tri Suci Waisak 2023, Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta.

Hari Waisak ini perayaan penting loh buat umat Buddha di seluruh dunia. Di tahun 2023 ini, Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE/2023 jatuh pada tanggal 4 Juni 2023.

Waisak buat memperingati apa?
Terus umat Buddha disuruh ngapain?
Gak ada tradisi apa-apa, gitu?

Ya ada dong, say. Gue jelasin pelan-pelan ya, simak yang bener!

Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Spa di Bintaro Buat Me-time Berkedok Self Healing

 

Hari Raya Waisak adalah hari buat memperingati tiga peristiwa penting, yaitu kelahiran Pangeran Siddharta, pencapaian Pangeran Siddharta menjadi Buddha, dan wafatnya Buddha Gautama. Makanya, hari Waisak juga disebut sebagai Hari Tri Suci Waisak. Peringatan ini dilakukan pada purnama pertama di bulan Mei (tahun biasa) atau Juni (tahun kabisat).

Nah, di Indonesia sendiri biasanya perayaan Waisak ada di Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Di sana mereka ngelakuin sejumlah ritual dengan penutupan melepaskan burung dari sangkar dan melepaskan lampion.

 

Ritual Thudong

ritual thudong biksu thailand

Source: Bimasbuddha.kemenag.co.id

Baca juga: Privacy is Number One! 5 Restoran di Jakarta Selatan yang Ada Private Room

Yap, ada juga ritual Thudong. Thudong adalah ritual berjalan kaki ribuan kilometer yang biasa dilakukan sama biksu. Tujuannya ya untuk perjalanan ritual dan mencari jati diri.

Tahun ini, ada sekitar 32 biksu yang berjalan kaki sampe ke Candi Borobudur. Dilansir dari Indozone, perjalanan di mulai dari Kota Nakhon Si Thammarat, Thailand, pada tanggal 23 Maret 2023. Lalu pergi ke Malaysia selama 8 hari dan ke Singapura selama 4 hari.

Tanggal 8 Mei 2023, 32 biksu ini tiba di Batam, mereka semua akan melakukan perjalanan ke Jakarta dan kemudian ditargetkan sampai di Candi Borobudur tanggal 4 Juni 2023 buat ikut perayaan Waisak. Mereka akan ngelewatin jalan raya Bekasi, Cirebon, Semarang, dan sampe ke Magelang.

Para biksu ini rata-rata menempuh perjalanan 45 kilometer perhari dan hanya makan satu kali dalam sehari semalam, itu pun makannya enggak boleh lebih dari jam 12.00 WIB. Mereka istirahatnya di mana? Kadang di hutan, di rumah warga, atau tempat singgah lainnya.

Btw, 32 biksu ini berasal dari berbagai negara ya, ada yang dari Thailand, Singapura, Malaysia, bahkan dari Indonesia. Perjalanan mereka juga disambut baik oleh beberapa pihak baik pemerintah maupun vihara.

Baca juga: 5 Kementrian Unik & Aneh di Dunia, Mengurus Warga Kesepian

 

 

Jangan lewatkan pengalaman digital seru lainnya! Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store dengan klik tombol di bawah ini.

Get in on Google Play

Download on Apple Store

Why don't you check this?