Kalo buka puasa enaknya pake apa? Yap, takjil. Tapi hati-hati buat beli takjil, kita enggak tau kandungan apa yang ada di dalam makanan tersebut. Kalo ternyata ada bahan berbahaya gimana?
Karena Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) udah periksa 8.600 sampel takjil selama Ramadan 2023 ini. Dan hasilnya, ada 1,1 persen pelanggaran yang ada di dalam makanan.
Ada campuran zat berbahaya kayak formalin dan boraks. Tapi, BPOM emang gak ngejelasin lebih lanjut zat berbahaya ini terkandung dalam takjil jenis apa.
Ya intinya, lo hati-hati aja…
Baca juga: Ramadhan Kareem! 5 Makanan Khas Bulan Puasa dari Seluruh Dunia
BPOM ini udah ngelakuin pengawasan intensif sejak 13 Maret 2023 untuk produk pangan, dan pengawasan ini akan berakhir di tanggal 19 April 2023. Selain pelanggaran menggunakan zat berbahaya dalam produk pangan, ada juga pelanggaran menjual produk yang melewati masa kadaluarsa, produk rusak, diproduksi secara ilegal, dan enggak punya nomor izin edar.
Takjil yang mengandung zat berbahaya di musnahkan
Ya iyalah, kalo mengandung zat berbahaya ya harus dimusnahkan. Kepala BPOM RI Penny K Lukito dikutip dari Asumsi bilang kalo temuan barang bukti makanan yang berbahaya akan disita dan dimusnahkan.
Masyarakat juga diingatkan buat waspada dan perhatiin kandungan garam, gula, dan lemak berlebih yang bisa bikin penyakit di tubuh. Bahan-bahan ini bisa bikin penyakit diabetes, jantung, kanker, dan ginjal.
Gejala emang enggak keliatan sekarang, tapi nanti.
Ada kasus serupa sejak tahun lalu
Di Ramadan tahun 2022, BPOM juga banyak nemuin takjil yang mengadung bahan-bahan berbahaya. Bahkan katanya tahun lalu lebih banyak, ada penurunan sebanyak 7,3 persen sejak tahun lalu.
Katanya Penny gini, “Kami memperluas cakupan pengawasan makanan dan minuman takjil. Hasilnya, temuan takjil turun 7,3 persen dari periode yang sama pada tahun lalu,”
Penurunan temuan kasus ini dikarenakan masyarakat yang mulai paham dan selektif buat beli makanan yang ada di pasaran. Makanya, BPOM bersama Pemda terus-terusan mengkomunikasikan dan mengedukasi masyarakat buat pilih produk yang baik.
Baca juga: Di Luar Angkasa Buka Puasa Bisa Sampai 16 Kali, Ini Penjelasannya