Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, meminta pemerintah Indonesia untuk melarang acara fanmeeting aktor sekaligus musisi asal Thailand, Billkin dan PP Krit. Hal ini karena mereka dianggap sebagai simbol kelompok LGBT dan enggak sesuai dengan UUD 1945.
Rencananya, Billkin dan PP Krit akan menggelar fanmeeting pertama mereka di Jakarta pada 10 Juni 2023 mendatang di Tennis Indoor Senayan. Acara fanmeeting ini merupakan bagian dari rangkaian tur Asia mereka yang akan dimulai pada Juni 2023.
Tiket fanmeeting Billkin dan PP Krit akan dibuka pada hari ini pukul 19.00 WIB. Fyi guys, tiketnya terbagi menjadi lima kategori dan dibanderol mulai dari Rp1,5 juta hingga Rp2,7 juta.
Baca juga: Rekomendasi Restoran Korea di Jakarta yang Bisa Karaoke, Latihan Jadi Rose BLACKPINK
Instagram.com/applewood_official
Tapi… tapi… acara fanmeeting ini langsung ditentang keras oleh MUI guys. Sebab, kedua aktor Thailand tersebut pernah membintangi drama boy love (BL) berjudul ‘I Told Sunset About You’ yang tayang pada 2020 lalu.
"Semestinya pemerintah Indonesia melarang mereka untuk melakukan fans meeting atau temu publik dengan warga negara Indonesia. Karena hal demikian berarti pemerintah mentolerir praktek LGBT.” kata Anwar
Beliau juga menyinggung kalo acara fanmeeting ini enggak sesuai dengan konstitusi Indonesia, yakni UUD 1945 yang berdasar atas ketuhanan Yang Maha Esa.
“Padahal dalam uud 1945 pasal 29 ayat 1 dikatakan bahwa negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa," kata Anwar.
Menurutnya, LGBT merupakan gerakan anti manusia dan kemanusiaan, yang dimana manusia bisa punah dari bumi jika praktek ini ditolerir atau dibiarkan begitu saja kedepannya.
"Kalau sikap dan pandangan mereka itu kita ikuti dari 8 milyar penduduk dunia separuh laki-laki dan separuh perempuan," katanya.
Baca juga: Kronologi Bus Masuk Jurang di Guci Tegal, Sopir Jadi Tersangka
Pak Anwar mengatakan jika semua pria kawin dengan sesama jenis begitu juga sebaliknya, maka diperkirakan 150 tahun kemudian enggak akan ada lagi manusia yang lahir di bumi ini.
Beliau juga bilang enggak ada agama yang mengajarkan dan mentolerir praktek LGBT ini.
“Dari enam agama yang diakui di negeri ini yaitu, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu tidak ada satupun yang mentolerir praktek LGBT," kata dia.
"Oleh karena itu perbuatan LGBT tersebut tidak punya tempat di negeri ini karena hal tersebut jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan," tambahnya.
Gimana menurut lo, setuju enggak kalo acara fanmeeting ini batal?
Jangan lewatkan pengalaman digital seru lainnya! Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store dengan klik tombol di bawah ini.
