Netizen Bandingkan Dokter Indonesia dengan Dokter Luar Negeri, Apa Masalahnya?

Lifestyle 10 Maret 2023 • 08:29

Editor: Kuy

cover
Sasin Tipchai dari Pixabay

Semua berawal dari pernyataan Presiden Jokowi yang bilang ada 2 juta warga Indonesia masih berobat ke luar negeri, mulai dari ke Malaysia, Singapura, Jepang, AS hingga Jerman. Akibatnya, potensi devisa Rp 165 triliun hilang ke berbagai negara. 

Jokowi menilai kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Soalnya, ada aliran modal (capital outflow) yang keluar negeri terus-menerus. Maka dari itu, Jokowi sangat mendukung pembangunan RS-RS, mengoptimalkan tenaga kesehatan dan alat-alat kesehatan penunjang. 

Baca juga: Kloset Jongkok di Jaktim Meledak dan Keluar Api saat Pemilik Rumah Hendak BAB

"Saya sudah bisikin Pak Menkes ini harus diurus. Alat kesehatan sudah, fisik (rumah sakit) sudah bagus tapi masih banyak yang belum bagus, itu harus diperbaiki," ujar Jokowi dilansir Detik.com.

"Sehingga layanan rumah sakit ke masyarakat semakin baik. Saya minta ke Pak Menkes dan disampaikan ke Mendikbud agar pendidikan dokter spesialis agar dibanyakin dan dimudahkan," jelas Jokowi.

Tenor

Netizen Mengeluh

Di media sosial, banyak netizen yang merespons pernyataan tersebut. Menurut netizen, tak ada salahnya berobat ke luar negeri selama dia mampu dan butuh second opinion. Urusan kesehatan adalah urusan nyawa, jadi pasien berhak mendapat pelayanan terbaik, termasuk memutuskan berobat ke luar negeri. 

Netizen juga mengeluhkan kualitas dan pelayanan RS hingga dokter di Indonesia yang belum maksimal. Mereka ramai-ramai bercerita pengalaman pribadi soal misdiagnosis, miskomunikasi, hingga pelayanan sejumlah RS di Indonesia. 

Tenor

Tanggapan IDI

Dikutip dari Suara.com, menanggapi keluhan netizen, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Adib Khumaidi menjamin kualitas dokter di Indonesia jauh lebih baik dan fokus untuk rakyat Indonesia. 

Soal banyak warga yang berobat ke luar negeri, dr. Adib bilang kemungkinan bukan karena kualitas dokter yang buruk. Kemungkinan pasien memilih berobat ke luar negeri karena ada perbedaan biaya yang lebih murah karena penerapan pajak alat kesehatan. 

Baca juga: Menkes Curiga Orang Kaya Terlalu Membebani BPJS Kesehatan, Apa Masalahnya?

Selain harga, masalah komunikasi dokter dengan pasien juga bisa jadi pemicu kenapa orang memilih berobat ke luar negeri. Dokter Adib mengakui ada dokter yang kurang bisa berkomunikasi dan menerima keluhan pasien dengan baik. Maka, itu harus menjadi sebuah kritikan untuk dokter di Indonesia.

"Komunikasi (jadi masalah), jadi dokter Indonesia sebenarnya dengan komunikasi yang baik, kemudian lebih banyak mendengar keluhan-keluhan pasien, maka itu akan bisa dirasakan," pungkasnya.

Why don't you check this?