Polisi menangkap seorang penjual mainan anak-anak dan lato-lato di Banyuwangi, Jawa Timur. Pria berinisial MM (50 tahun) itu dilaporkan oleh salah satu sekolah karena diduga melecehkan 21 siswi SD yang rata-rata berusia 7 tahun hingga 11 tahun.
Dilansir Republika, Kanit Reskrim Polsek Banyuwangi, Ipda Wijoyo, mengatakan, pelaku sehari-hari menjual mainan dan lato-lato di sekolah tersebut. Pelaku melakukan kejahatannya dengan menawarkan mainan gratis. Pelaku juga mengancam para korban agar aksinya tidak dilaporkan ke guru atau orang tua.
Aksi pelaku ketahuan setelah pihak sekolah tidak sengaja memergoki peristiwa tersebut. Dari kejadian ini, kepala sekolah akhirnya mengonfirmasi ke korban dan mengumpulkan para siswi untuk menelusuri siapa saja yang pernah dilecehkan oleh pelaku.
Baca juga: Bocah di Kalbar Harus Operasi Mata karena Latto-Latto, Mainan yang Sempat Dilarang di AS
writeofthemiddle
Setelah mendapatkan informasi dari para korban, sekolah mulai menyampaikan masalah tersebut kepada para orang tua. Kemudian kasus ini ditindaklanjuti oleh Polsek Banyuwangi. Setelah cukup bukti, polisi langsung menangkap tersangka.
"Sementara masih dari kepsek (kepala sekolah) masih 21 siswi," jelasnya.
Baca juga: Dari Mainan Lato-lato Kita Belajar, Kalo…
Akibat kejadian ini, tersangka dikenakan pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Tersangka mendapatkan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Kemudian dapat ditambah sepertiga dari ancaman pidana karena korbannya lebuh dari satu orang.
Polisi memastikan semua korban akan didampingi dan dilakukan trauma healing oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Banyuwangi. Selain mengkap dan menahan pelaku, polisi juga menyita mainan sebagai barang bukti.
