The art of manipulation
Eh serius lo, manipulasi orang tuh butuh skill dan keterampilan. Bukan cuma manipulasi si ayang, kalo lagi nonton iklan, pikiran secara nggak langsung juga dimanipulasi sama mereka. Ya tujuannya buat ngeyakinin lo buat beli produk mereka. Politik juga butuh seni manipulasi.
Tapi gue nggak mau ngomongin tentang politik atau iklan ygy. Gue mau ngomongin tentang pacar lo yang nggak seberapa itu, tapi jago banget manipulasi orang.
Penting buat lo pahami kalo laki-laki sama perempuan sama-sama bisa jadi manipulator, jadi lo sebagai cwk jangan denial jadi orang. Dan, sekali lo ditarik sama orang yang suka manipulasi, lo susah buat keluar lagi dari lingkaran mereka.
Gak percaya? Gue punya pengalaman soalnya HAHAHA.
Manipulator tuh keliatan dari luarnya aja tulus, padahal mah…. Hih! Mereka ini licik. Demi keamanan dan kesejahteraan lo, ini gue kasih tau ciri pacar lo adalah tukang manipulatif. Kalo udah red flag gini lo tau kan harus? Run, bestie.
Baca juga: Punya Ayang Pasif-Agresif? Chill… Gini Cara Menghadapi Doi
1. Dia adalah impian para orang, awalnya.
Seorang manipulator awalnya bakal keliatan menawan. Kayak, dia ini impian semua orang, “boyfriend/girlfriend material” lah bahasanya. Tapi sebenarnya yang lagi mereka lakukan adalah menipu lawan jenisnya atau ‘target’nya buat dapat apa yang mereka mau.
Seorang manipulator punya dua wajah. Iya, muka dua gitu lah intinya. Satu, sisi yang mereka tampilin di publik sebagai lambang pasangan sempurna. Dan satu lagi adalah sisi pribadi mereka yang sangat berseberangan sama apa yang lo liat di publik.
Seiring berjalannya waktu, satu-satu lapisan kepura-puraannya kelupas nih. Makin lama bakalan keliatan sifat aslinya.
2. Dia targetin orang yang punya empati tinggi
Mungkin karena menurut dia orang yang punya empati tinggi gampang buat jatuh cinta. Manipulator bisa dengan gampang nunjukin perasaan tulus, lembut, penuh kasih sayang. Mereka menjanjikan lo kesetiaan buat lanjutin hubungan ke jenjang yang lebih serius. Kalo penuh empati, lo pasti gampang jatuh ke jurang ilusi mereka.
Asal lo tau, orang berempati dan segala kasih lembut yang dia kasih ke lo adalah senjata yang nantinya akan berubah jadi dominasi, eksploitatif, dan segala tindakan kasar.
Ingat brou, kesetiaan hanyalah ilusi. Dan kalo lo ada dibawah kendali seorang manipulator, lo adalah orang yang benar-benar baik dan peduli sama orang lain.
3. Doi suka kekuasaan
Yang pertama dan yang terpenting dari seorang manipulator bukan lo, tapi kekuatan. Dia harus nguasai semua keadaan di sekitarnya biar bisa ngatur segalanya dan dapat keuntungan.
Misalnya, dia mungkin aja ngebujuk lo buat ngejauh dari keluarga lo sendiri. Dia sok-sokan menganalisa dan terus-terusan nunjukin kekurangan yang keluarga lo punya. Katanya, lo nggak cocok sama ibu lo, lo gampang berantem sama adik/kakak lo. Tapi inget ya, jangan pernah percaya sama mereka kalo udah ngomongin keluarga. Lo yang lebih tau keluarga lo sendiri.
Mereka ngelakuin ini biar lo ngejauhin orang-orang yang sayang sama lo dan berpotensi ngejauhin lo dari dia.
Seorang manipulator harus tetap pegang kendali karena saat dia ngerasain adanya penurunan kekuasaan, dia akan menyerang atau mengakhiri hubungan.
4. Dia ngebuat lo mempertanyakan kehidupan
Manipulator punya teknik licik buat bikin orang nggak sadar tanda bahaya. Mereka akan menganggap manipulator cukup mengundang buat bikin lo percaya sama mereka.
Dia bisa ngebuat lo yakin ada yang salah sama diri lo sendiri. Iya, lo yang salah bukan dia. Salah satu penipuan yang sering manipulator mainin adalah bikin lo susah ngebedain mana kenyataan dan mana imajinasi.
Kalo lo pacaran sama manipulator, lo nggak akan pernah tau mana yang benar mana yang salah, mana yang bohong dan mana yang jujur. Ya ujung-ujungnya lo sendiri yang overthinking mikirin jalan hidup lo.
Hati-hati loh, ujung-ujungnya lo sendiri yang kena mental.
5. Dia nggak punya hati nurani
Sederhananya, seorang manipulator mau lo jadi apa yang dia mau, kapan pun dia mau. Dia malah kadang nggak peduli sama perselingkuhan.
Secara psikologis, seorang manipulator nggak ngerasa nyesal atas tindakannya. Mereka memperlakukan lo sebagai objek, bukan sebagai manusia yang kayak buat dihormati dan disayangi.
Emang, jahat banget mereka tuh.
Mereka nggak mikir mana yang boleh dan nggak boleh dilakukan sebagai pasangan. Ya emang nggak punya hati nurani. Mereka nggak punya akhlak dan gak bisa berlaku adil. Apa yang lo lakuin boleh dia lakuin juga, tapi apa yang dia lakuin belum tentu boleh lakuin juga.
6. Dia bikin lo berkonflik sama diri sendiri
Lo mungkin nanya, “gimana gue tau kalo gue lagi pacaran sama seorang manipulator?”
Emosi lo akan ngehianati kebenaran. Lo akan mengalami disonansi kognitif, keadaan dimana otak sama keinginan nggak sejalan. Misalnya, lo tau ngerokok bisa menyebabkan kanker, tapi lo nggak berhenti ngerokok.
Sama nih kayak lo, lo tau ada yang salah sama pasangan dan hubungan lo, tapi lo nggak mencoba memperbaiki dan terus ada di situasi yang sama.
Menerapkan disonansi kognitif di hubungan lo dan si manipulator bisa bikin lo "berbohong" ke diri sendiri.
Kalo pasangan lo sering membuat lo ngerasa cemas, diremehkan, putus asa, frustrasi, atau depresi, kemungkinan besar dia adalah seorang manipulator.
Lo tau apa yang harus lo lakukan abis ini? Putus.
Nggak ada cara lain, ini adalah cara terbaik.
Source article: Your tango
Baca juga: Quiz Red Flag Relationship: Lo Lebih Baik Pacaran Sama Orang yang…