Semua hal yang berlebihan itu emang nggak baik ya guys, termasuk juga oversharing di media sosial. Beuh… bahaya banget. Soalnya sama aja lo menciptakan peluang kriminalitas nih.
Gak cuma itu aja, ternyata orang yang suka oversharing di media sosial itu sering nggak sadar kalo diri mereka kayak gitu.
Hah? Beneran?
Iyap!
Sebuah penelitian dari Penn State University mengungkapkan bahwa kebanyakan orang nggak selalu mengingat apa yang mereka bagikan di media sosial dan ini bisa jadi masalah besar.
“Orang tidak selalu mengingat apa yang mereka bagikan di media sosial, yang bisa menjadi masalah yang sangat besar,” kata penulis utama Jooyoung Lee, seorang mahasiswa doktoral ilmu dan teknologi informasi di Penn State University.
Baca juga: 10 Nama Warga +62 Paling Populer di Indonesia, Sutrisno Paling Banyak
Dilansir dari Fast Company, riset ini dilakukan terhadap 110 pengguna aktif di Twitter dan 7.000 cuitan selama sebulan. Para peneliti menganalisis informasi yang diungkapkan dari cuitan-cuitan tersebut, seperti lokasi dan status hubungan.
Penelitian menyebutkan kalo orang-orang yang sering oversharing di media sosial cenderung nggak akan mengingat sejumlah informasi yang pernah mereka bagikan dalam kurun waktu ke waktu.
Contohnya, saat ini mereka memposting foto rumah mereka. Tapi, beberapa minggu kemudian mereka memposting foto liburan mereka di Bali.
Siapa sangka, ternyata hal tersebut bisa memancing tindak kejahatan loh guys. Gak menutup kemungkinan ada seseorang yang memiliki niat jahat untuk akan membuat akun profil, memonetisasi, memanipulasi, dan mengawasi media sosial lo.
“Hal ini berpotensi memungkinkan aktor jahat daring untuk membuat profil, memonetisasi, memanipulasi, dan mengawasi,” tambah Lee.
Jadi, tanpa disadari tindakan oversharing di media sosial ini ternyata membuat kebanyakan orang membuka sejumlah risiko privasi dan keamanan mereka ke publik.
Gak berhenti disitu, para peneliti juga menganalisis demografi orang yang oversharing di medsos dan ditemukan fakta mengejutkan, yakni pendapatan, usia, ras, atau pekerjaan nggak ada korelasinya dengan perilaku oversharing.
Orang-orang yang sering oversharing di medsos ini cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah dan didominasi oleh kaum perempuan. Nah loh... kali ini para cewek nggak bisa ‘selalu benar’ nih hehe~
Baca juga: Bokek, Anak Muda di Jepang Rela Berebut Apartemen Tanpa Kamar Mandi
Para peneliti dari Penn State University menyarankan agar perusahaan-perusahaan media sosial membuat sebuah fitur yang bisa membantu para pengguna melacak perilaku berbagi mereka selama menggunakan medsos.
Jadi, saran gue sih kurang-kurangin ya guys berbagai informasi yang berhubungan dengan privasi dan keamanan diri di media sosial. Bahaya banget soalnya. Oke?