Mungkin lo semua udah pada tau, ada peraturan yang gak ngebolehin lo berisik di malam hari, apa lagi kalo sampe ganggu tetangga. Kalo ada tetangga lo yang gak suka, lo bisa kena denda, bahkan lo bisa dipenjara.
Sini, kita belajar tentang hukum ini.
Disclaimer, gue bukannya mau mencerdaskan kehidupan bangsa, gue cuma sharing informasi yang gue tau, ya ges ya.
Jadi, hal mengenai ini udah diatur dalam Pasal 503 KUHP Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Pelanggaran Ketertiban Umum. Nah Pasal 503 ini kira-kira bunyinya gini, “Diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga hari atau pidana denda paling banyak dua ratus dua puluh lima rupiah:
1. barang siapa membikin ingar atau riuh, sehingga ketentraman malam hari dapat terganggu;
2. barang siapa membikin gaduh di dekat bangunan untuk menjalankan ibadat yang dibolehkan atau untuk sidang pengadilan, di waktu ada ibadat atau sidang.”
Di situ udah jelas ya, kalo lo berisik sampe ganggu ketentraman warga di malam hari, lo bisa dipenjara paling lama tiga hari atau denda paling banyak Rp 225.000. Tapi, ada Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2012 yang bilang kalo jumlah denda ini bisa dilipatgandakan jadi seribu kali. Nah, aturan ini masih berlaku nih sampe tanggal 1 Januari 2026.
Wow…
“Loh, berarti setelah tanggal 1 Januari 2026, aturan ini udah gak berlaku dong?”
Masih berlaku dong, setelah tanggal 1 Januari 2026 nanit, akan ada KUHP baru yang isinya juga menuliskan tentang hal ini.
Aturan tentang gak boleh berisik di malam hari akan diatur dalam Pasal 265 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP. isinya kira-kira begini: "Dipidana dengan pidana denda paling banyak kategori II yaitu Rp10 juta[2], setiap orang yang mengganggu ketenteraman lingkungan dengan:
a. membuat hingar-bingar atau berisik tetangga pada malam; atau
b. membuat seruan atau tanda-tanda bahaya palsu."
Dilansir dari situs Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menko Polhukam Mahfud Md pastiin kalo KUHP ini akan berjalan di 2026. KUHP yang baru ini udah ditandatangani sama Presiden Jokowi pada 2 Januari 2024, tapi akan berlaku ketika Presiden Jokowi udah gak menjabat lagi sebagai Presiden RI.
Nah, biar peraturan ini berlaku, ada sedikit penjelasan nih. Kalo lo ngerasa ada tetangga yang ribut, berisik, atau putar lagu terlalu kencang, lo bisa menghukum mereka asal perbuatan tetangga lo dilakukan di malam hari ketika orang tidur.
Iya gue tau, jam tidur orang kan beda-beda, makanya tergantung sama kebiasaan di daerah tersebut. Misalnya, di daerah lo orang-orang udah pada istirahat di jam 11 malam, ketika ada tetangga lo yang bikin kegaduhan setelah jam 11 malam, lo bisa menuntut mereka pake pasal ini.
Baca juga: 17 Turis Asing di Bali yang Ngeluh Ayam Berkokok Ogah Pindah ke Hotel karena Mahal
Apakah berisik karena takbiran dan malam tahun baru juga bisa kena pasal ini?
Nah ini nih, beberapa ahli hukum pidana kasih contoh hal-hal yang masuk ke dalam hukum dan tidak termasuk ke dalam hukum. Contoh tindakan yang bisa masuk ke dalam hukum adalah ketika tetangga lo teriak-teriak, nyanyi dengan suara yang kencang, mukul-mukul kaleng, atau bikin anjing marah sampe menggonggong.
Pokoknya, lo bisa menghukum orang kalo mereka ini bikin suara riuh yang enggak enak didengar dan mengganggu, kayak hal tersebut tuh dibuat secara main-main atau karena kenakalan.
Tapi, ada juga suara berisik yang enggak melawan hukum. Contohnya, malam takbiran. Kalo lo ngeliat ada rombongan orang pawai sambil memuji Tuhan, atau bunyiin petasan di tahun baru, itu semua adalah kegaduhan yang enggak melawan hukum.
Jadi, lo udah paham ya? Mana yang boleh dan gak boleh lo lakukan di malam hari. Udah, mendingan lo damai aja deh sama tetangga, dari pada gibah-gibahan berujung pidana.
Baca juga: MUI Keluarkan Fatwa Merusak Alam Hukumnya Haram
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.
