Buat lo yang nungguin banget proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung jadi, kayaknya harus bersabar dulu nih. Kenapa? Karena kabarnya baru-baru ini China Development Bank (CDB) minta ke pemerintah Indonesia untuk menjadikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai jaminan utang proyek ini guys.
Waduuuu~
Dilansir dari Kompas.com, APBN yang dimaksud digunakan untuk membayar pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Baca juga: Dilarang Mengemis Saat Ramadhan di Arab, Bisa Dipenjara Hingga Denda 20 Juta
kcic.co.id
Tapi.. tapi… permintaan ini enggak disetujui oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Beliau merekomendasikan jaminan utang tersebut dilakukan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) alias PII.
"Memang masih ada masalah psikologis ya, jadi mereka (China) maunya dari APBN. Tapi kita jelaskan prosedurnya akan panjang. Kami dorong melalui PT PII karena ini struktur yang baru dibuat pemerintah Indonesia sejak 2018," kata Luhut, dikutip dari CNN Indonesia.
Fyi guys, pemerintah Indonesia dan CDB telah menyepakati besaran pinjaman untuk pembayaran cost overrun Kereta Cepat senilai US$560 juta atau Rp8,34 triliun (asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS).
Luhut bilang kalo pihak China menginginkan APBN sebagai jaminan dari pembayaran pinjaman tersebut. Nah, kalo permintaan itu beneran diturutin, CDB akan mendapatkan pembayaran pinjaman dari APBN jika nantinya Indonesia enggak sanggup lagi membayar pokok dan bunga pinjaman tersebut.
"Ada masalah itu, tapi kalo dia (China) mau tetap APBN, ya dia akan mengalami (prosedur) panjang. Itu sudah diingatkan dan mereka sedang mikir-mikir," kata Luhut.
Instagram.com/luhut.pandjaitan
Sampai saat ini, pihak Indonesia dan China masih terus membahas besaran bunga, struktur penjaminan pinjaman, serta tenor atau durasi pinjaman.
Luhut juga mengungkapkan kalo China cuma mau menurunkan bunga utang dari 4 persen menjadi 3,4 persen. Sedangkan, bunga utang tersebut dinilai masih terlalu tinggi dan pemerintah masih berusaha agar bunga tersebut bisa turun sampai 2 persen.
Meski bunga utang cukup tinggi, tapi Luhut optimis pemerintah Indonesia masih sanggup membayar daripada harus menggunakan pinjaman dari luar negeri.
“Karena kalau kamu pinjam ke luar juga bunganya sekarang bisa 6 persen juga. Jadi 3,4 persen misalnya sampai situ, we are doing ok walaupun nggak oke-oke amat," tambah Luhut.
Baca juga: Serba-serbi THR: Bisa Cair Setelah Lebaran - Honorer Dipastikan Gak Dapat Tunjangan
Walaupun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini masih banyak kontroversinya, tapi Pak Menteri Luhut memastikan kalo Kereta Cepat ini bisa beroperasi pada 18 Agustus 2023 mendatang sebagai kado HUT ke-78 RI.
Beliau juga bilang kalo Kereta Cepat akan memasuki masa uji coba atau trial pada Mei 2023. Duh, semoga aja huru-hara Kereta Cepat ini bisa cepat rampung ygy~~
